31 Desember 2011

Puasa Wishal

Setiap puasa yang dilakukan sesuai dengan hukum syara’ yang tidak tuntunan pelaksaannya, masuk dalam kategori puasa sunah mutlak, dan niatnya adalah puasa mutlak. Dengan demikian, selama pelaksanaan puasa patigeni tidak mengandung hal-hal yang dilarang dalam agama, maka puasa tersebut termasuk puasa sunah mutlak.
أسنى المطالب - (ج 5 / ص 281)

( وَتَكْفِي نِيَّةٌ مُطْلَقَةٌ فِي النَّفْلِ الْمُطْلَقِ ) كَمَا فِي نَظِيرِهِ مِنْ الصَّلَاةِ ( وَلَوْ قَبْلَ الزَّوَالِ لَا بَعْدَهُ ) { لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِعَائِشَةَ يَوْمًا هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ غَدَاءٍ قَالَتْ لَا قَالَ فَإِنِّي إذًا أَصُومُ قَالَتْ وَقَالَ لِي يَوْمًا آخَرَ أَعِنْدَكُمْ شَيْءٌ قُلْت نَعَمْ قَالَ إذًا أُفْطِرُ وَإِنْ كُنْت فَرَضْت الصَّوْمَ } رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ وَصَحَّحَ إسْنَادَهُ

“Dalam puasa sunah mutlak (yang tidak terkait dengan puasa wajib dan sunah), cara niatnya cukup dengan niat yang mutlak (umum), sebagaimana niat pada salat sunah mutlak. Meskipun letak niatnya sebelum dzuhur, dan tidak boleh setelah dzuhur. Karena Rasulullah Saw suatu hari berkata pada Aisyah: “Apa ada sarapan pagi?” Aisyah menjawab: “Tidak ada.” Nabi berkata: “Kalau begitu saya puasa.” Aisyah menyebutkan: Suatu hari yang lain Nabi bertanya pada saya: “Apa ada sarapan pagi? Saya menjawab:“Ada.” Nabi berkata:“Kalau begitu saya tidak puasa, meski saya perkirakan berpuasa.”


Puasa patigeni (puasa 24 jam) tidak termasuk puasa wishal yang dilarang oleh Rasullah Saw. karena puasa wishal yang dilarang adalah berpuasa selama 2 hari (48 jam).


المجموع - (ج 6 / ص 357-359)

وعن ابي سعيد الخدرى انه سمع النبي صلي الله عليه وسلم يقول " لا تواصلوا فأيكم ارد ان يواصل فليواصل إلى السحر قالوا فانك تواصل يارسول الله قال إنى لست كهيأتكم اني ابيت لى مطعم يطعمنى وساق يسقيني " رواه البخاري

قال أصحابنا وحقيقة الوصال المنهي عنه أن يصوم يومين فصاعدا ولا يتناول في الليل شيئا لا ماء ولا مأكولا فان أكل شيئا يسيرا أو شرب فليس وصالا وكذا إن أخر الاكل الي السحر لمقصود صحيح أو غيره فليس بوصال وممن صرح بأن الوصال أن لا يأكل ولا يشرب ويزول الوصال بأكل أو شرب وان قل صاحب الحاوى وسليم الرازي والقاضى أبو الطيب وامام الحرمين والشيخ نصر والمتولي وصاحب العدة وصاحب البيان وخلائق لا يحصون من اصحابنا

“Rasul bersabda: Janganlah kalian melakukan puasa wishal. Barangsiapa diantara kalian ingin melakukan wishal, maka lakukanlah hingga waktu sahur (sehari semalam). Para sahabat bertanya: Anda juga melakukan wishal, wahai Rasul? Rasul menjawab: Saya tidak sama dengan kalian. Di saat malam, ada yang memberi makan dan minum kepada saya.” (HR Bukhari)

Para ulama madzhab Syafii menjelaskan bahwa hakikat puasa wishal yang dilarang adalah puasa dua hari atau lebih tanpa mengkonsumsi makanan dan minuman. Jika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman sedikit saja, maka tidak disebut wishal. Diantara ulama yang menjelaskan bentuk puasa wishal seperti definisi ini adalah Al Mawardi, Salim Al Razi, Qadhi Abu Thayyib, Imam Haramain dan lain lain.

اسعاد الرفيق 2- 14

ومنها اى معاصى البدن الوصال فى الصوم ولو نفلا للنهى عنه وفسره فى المجموع نقلا عن الجمهور بان يصوم يومين فاكثر من غير تناول مطعوم عمدا بلاعذر ...الى ان قال... قال الرويانى ولو فعل الوصال لا على قصد التقرب به لم يأثم كما فى الفتح واصله .

“Diantara perbuatan maksiat tubuh adalah puasa wishal meskipun untuk puasa sunah. Sebab Rasulullah melarang jenis puasa seperti ini. Sebagaimana diterangkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Majmu’nya, puasa wishal adalah puasa selama dua hari atau lebih tanpa mengkonsumsi makanan secara sengaja dan tanpa udzur…. Imam Ruyani mengatakan bahwa bila seseorang melakukan puasa wishal tanpa bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, maka dia tidak berdosa (boleh).”



Yang dimaksud dengan wishal adalah menyambung puasa yaitu tidak bberbuka ketika tenggelamnya matahari dan meneruskan puasanya. Dan para ulama berbeda pendapat dalam permaslahan ini. Dan yang benar adalah diperbolehkan wishal sampai waktu sahur saja. Berdasarkan hadits dalam Al-Bukhary dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ تُوَاصِلُوا فَأَيُّكُمْ أَرَادَ أَنْ يُوَاصِلَ فَلْيُوَاصِلْ حَتَّى السَّحَرِ

“Janganlah kalian menyambung puasa, siapa di antara kalian ingin menyambung puasa maka baginya menyambung sampai waktu sahur.”
Jika telah sampai waktu sahur maka wajib baginya untuk berbuka.
Berdasarkan ini maka wishal ada dua hukum:
  1. Wishal dari setelah tenggelam matahari. Mka hukumnya boleh (sebagian ulama mengatakan makruh) tetapi tidak disunnahkan. Yang disunnahkan adalah mnyegerakan berbuka ketika tenggelam matahari.
  2. Wishal yang melewati waktu sahur, maka ini hukumnya tidak boleh dan haram. Berdasarkan larangan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan diirwayatkan larangan ini dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Umar, ‘Aisyah dan Abu Sa’id.


Puasa wishal adalah dimana seseorang tidak berbuka selama dua hari berturut-turut. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam telah melarangnya, beliau bersabda,
مَنْ أَرَادَ أَنْ يُوَاصِلَ فَلْيُوَاصِلْ حَتَّى السَّحُوْرِ.
“Barangsiapa yang ingin melanjutkan maka hendaklah melanjutkan hingga sahur.”

Melanjutkan hingga sahur dibolehkan tapi tidak disyari’atkan, sementara Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menganjurkan untuk menyegerakan berbuka, beliau bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.
“Manusia akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka.”

Namun demikian, dibolehkan bagi mereka melanjutkan hingga sahur saja, ketika para sahabat bertanya, “Wahai Rasululah, engkau kan melanjutkan”, beliau menjawab, “Sesungguhnya aku tidak seperti kalian.”
( “Fatawa Ash-Shiyam” karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ) 



1 komentar:

Unknown mengatakan...

What are the best casinos to play in 2021?
Which casinos offer slots? microtouch solo titaniumnba매니아 Casino Sites. Best casino sites are those that allow players to try a game novcasino from casinosites.one anywhere. The most casino-roll.com common online slots